Rabu, 22 April 2009

akhirnya...

Bunda sudah berazzam, ga akan mau nulis di blog sebelum ada satu kontrak yang berhasil ditelurkan per april sejak Bunda resmi didaulat jadi manager marketing gantiin bang andin.
dan akhirnya... hari ini ... bersama kantuk yang mendera, kelelahan yang menyelimuti, ditemani sebaris senyum tipis...Bunda kembali menatap layar penuh cinta menuangkan segala rasa yang berkecamuk, tumpang tindih sesaki jiwa beserta tarikan nafas panjang yang iringi langkah dengan desahnya yang perlahan mulai sirna ...

Memasuki april, membentang segala tantangan... lembar demi lembar berterbangan begitu cepat...
warna warni pesta demokrasi turut meramaikan suasana hati yang terbingkai utuh dalam sebentuk ekspresi...

Duh, bunda kok jadi meledak - ledak begini...
Well, ini semua karena bunda bingung mau mulai cerita dari mana...
hari2 baru menjadi manager marketing begitu unik untuk dikisahkan... selembar kuitansi di malam penghitungan suara begitu mengharukan untuk diceritakan...Ayah yang langsung ambruk tengah malam itu usai menjadi saksi Partai Keren Sekali, ah betapa mendebarkannya... meski hingga kini belum selesai lagi keseluruhan penghitungan, bunda percaya Allah telah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya...cukuplah yakini kehendakNya, serahkan semua padaNya...maka Insya Allah hatimu akan tenang...meski deburan ombak akan terus menghantam karang... dan hembusan angin menyapu pucuk dedaunan... ada sayup senandung doa yang tentramkan relung jiwa...

Azka sempat panas pula ahad kemarin, dia yang begitu lincah dan ceria mengisi hari seketika jadi rada gembeng dan melulu terjaga di sepanjang malam...

meski masih begitu banyak yang ingin diluahkan, bahkan laman ini belum mengisahkan satupun dari deretan peristiwa2 itu... Bunda harus segera mengakhiri tulisan ini untuk sementara...karena azka harus mandi, dan mam biskuit sore hari...

Oya ada satu lagi, sejak menambah koleksi buku Bunda dengan Buku panduan menyulam pita beberapa waktu lalu, kecintaan bunda pada kerajinan yang satu ini semakin menggila saja... segala yg dibutuhkan telah tersedia dan lengkap sudah... tinggal memulainya saja...

Bismillah... masih ada begitu banyak hal yang ingin kulakukan...semoga masih ada waktu untuk itu semua...
anak2 asuhku apa kabar... LAZ Bina Sejahtera, aku rindu...
ketika berada di antara mereka...sungguh sesuatu yang istimewa, menyadari besarnya cintanya Allah pada hambaNya...

FLP Kalbar...
ah bahagianya, akhirnya silaturahim kecil2an itu digelar... ketemu juga dengan pak abu aufa n kru yang kukangeni karya dan auranya... wahai penulis cinta...penulis penuh cinta karena Allah...betapa kumencintai dunia pena...seolah Dia menciptaku untuk itu semua...

sudahlah... nanti disambung lagi okeh...
mmmmmmuuuuuuuaaah, azkapelangiku...jadilah qurrotaa'yunku selalu...

(well fotonya ga nyambung, abisnya foto2 terbaru azka di hp bunda g bisa ditransfer, ntah hp or kabel datanya yg bermasalah...hiks...)

read more...

Jumat, 03 April 2009

Sudah Halalkah Makanan Kita ?

Tersebutlah seorang lelaki yang telah melakukan perjalanan jauh. Rambutnya kusut masai penuh debu. Ia berjalan tertatih-tatih dengan membawa sebuntal pakaian dan bekal di pundaknya. Setelah sekian lama berjalan, ia berhenti. Matanya memandang ke langit. Ia teringat Tuhannya. Seketika itu pula tangannya menengadah. "Ya Rabb aku minta pertolonganmu. Ya Rabb aku minta rahmat dan kasihmu. Ya Rabb aku minta keselamatan dari-Mu” pintanya berulang-ulang. Ia tampak khusyu berdoa.

Diterimakah doanya?
Seorang lelaki mulia berujar, "Sesungguhnya Allah menolak doa lelaki malang itu. Bagaimana doanya akan terkabul, sedang makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya dikenyangkan dengan makanan haram! ". Lelaki yang berkomentar tersebut adalah Rasulullah SAW. Sedangkan kisah ini berasal dari Abu Hurairah yang diriwayatakan Imam Muslim dalam Shahih-nya.

Ya, makanan haram multi efek sifatnya. Ada banyak kerugian yang akan diderita seseorang yang menyengajakan diri mengonsumsinya. Salah satu siksaan yang Allah SWT timpakan adalah tidak diterimanya doa-doa mereka. Padahal, tanpa doa seorang Muslim tidak ada apa-apanya. Bukankan doa adalah senjata orang-orang beriman?

Al-Hafidz Ibnu Mardawih meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah". Apa jawaban Rasulullah SAW, "Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak baginya." (HR At-Thabrani) .

Pentingnya umat Islam mengkonsumsi makanan halal, tertuang dalam Al-Quran dan Hadist, "Wahai orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya saja kamu menyembah" (Al-Baqarah: 172). Meski demikian, kenyataannya masyarakat kita yang mayoritas beragama Islam, masih belum memiliki kesadaran yang tinggi soal makanan halal ini.

Makanan yang kita makan akan menjadi darah dan daging, dan apa yang masuk ke dalam darah dan daging seorang Muslim, akan berpengaruh pada tingkah laku mereka.
Menurut Dr. Anton Apriyantono, Auditor di LPPOM MUI yang juga dosen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, selama ini orang cuma tahu makanan yang diharamkan dalam Islam itu babi, darah, bangkai atau binatang yang disembelih tidak dengan nama Allah. Orang belum tahu, bahwa makanan yang modern seperti sekarang ini sebetulnya bisa dikatakan rawan kehalalannya. Unsur-unsur yang diharamkan bisa masuk ke dalam makanan dalam bentuk turunan-turunannya bahkan dalam pemakaian peralatan saat proses pembuatannya.

Makanan haram adalah sesuatu yang dilarang Allah. Dalilnya sudah sangat jelas. Bila aturan ini dilanggar dan makanan haram tetap dikonsumsi, maka akan lahir rasa tertekan dan ketakutan dari orang yang mengonsumsinya. Dalam jangka panjang, ketakutan akan menghasilkan kecemasan kronis. Dalam kondisi ini tubuh akan memproduksi hormon kortisol, skotofobin, dan adrenalin dalam jumlah yang berlebihan, akibatnya seluruh sel tubuh akan terganggu bioritme-nya. Dengan kata lain, akan terganggu proses bertasbihnya. Kita tahu bahwa setiap sel
yang terdiri dari atom dan partikel sub atomik senantiasa bertasbih dan ber-thawaf mengikuti ketentuan-Nya. Kondisi ketergangguan ini akan berdampak pada perubahan proses metabolisme dan proses biokimiawi lainnya. Akibatnya banyak potensi dasar biologis terhambat.
Ketika berdoa, seseorang yang kondisi wujud fisik dan psikologis sedang tidak optimal ini, akan didominasi rasa takut yang berlebihan akibatnya doa yang dipanjatkannya menjadi sarat akan kepentingan sesaat dan egois. Ia pun dihantui dengan ketidakyakinan dan rasa takut berlebihan bahwa doanya tidak akan terkabul. Jadi sudah terjadi proses prasangka atau su'udhzon kepada Allah SWT. Padahal, dalam hadis qudsi disebutkan. "Sesungguhnya Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdoa kepada-Ku." (HR Bukhari Muslim)

Dalam hadis lain disabdakan pula, "Dan jika kamu memohon kepada Allah Azza wa Jalla, wahai manusia, mohonlah langsung ke hadirat-Nya dengan keyakinan yang penuh bahwa doamu akan dikabulkan. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa hamba-Nya yang keluar dari hati yang lalai." (HR Ahmad). Jadi dapat disimpulkan, ketakutan dan keresahannya itulah yang menyebabkan doanya tidak tersampaikan dengan sempurna.

Bagaimana dengan orang yang hanya sekedar ragu tentang kehalalan makanannya ? hendaknya ragu tersebut dihindari (syubhat), karena keraguan itu akan menumbuhkan kecemasan. Dan kecemasan pada gilirannya akan menghasilkan kondisi chaos (kacau - balau). Karena itu, Rasulullah SAW mewasiatkan agar kita menjauhi hal-hal yang meragukan. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu juga jelas, antara keduanya terdapat hal-hal samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa menjaga diri dari hal-hal yang samar itu, maka ia telah menjaga agama dan harga dirinya; dan barangsiapa jatuh ke dalam hal yang samar, maka ia telah jatuh kepada hal yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang, nyaris ia masuk ke dalamnya. Ketahuilah, setiap rajamempunyai daerah larangan. Ketahuilah, sesungguhnya daerah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. " (HR Bukhari Muslim). Untuk itu, sebelum kita dihisab di akhirat kelak tentang bagaimana kita mensyukuri nikmat Allah dalam hal kemampuan berkomunikasi (al-bayan),akan lebih baik apabila kita bertanya dan menyelidiki secara intensif kehalalan suatu produk makanan yang akan kita konsumsi. (eka/dari berbagai sumber)

read more...
 

Bunda Azka © 2008. Template By: SkinCorner